Programmer 101 :Rekursi dan Filosofi Stoikisme: Koding yang Bikin Lo Bijak ala Hokage

Programmer 101 :Rekursi dan Filosofi Stoikisme: Koding yang Bikin Lo Bijak ala Hokage

id7 min read • 357 views

Programmer 101 :Rekursi dan Filosofi Stoikisme: Koding yang Bikin Lo Bijak ala Hokage

Programmer 101 :Rekursi dan Filosofi Stoikisme: Koding yang Bikin Lo Bijak ala Hokage

Bro, bayangin ini: lo lagi belajar koding, ngeliat kode rekursi, terus kepala lo tiba-tiba panas kayak Naruto pas pertama kali belajar kontrol chakra. Lo pusing, lo kesel, tapi lo nggak nyerah. Lo terus gas terus sampe paham. Nah, konsep rekursi ini nggak cuma soal koding, tapi juga punya vibes filosofi Stoikisme yang bakal bikin lo jadi programmer chill yang nggak gampang stres.

Hari ini, gue bakal bahas gimana rekursi bisa dianalogiin ke filosofi Stoikisme. Santai, gue bakal bikin ini kocak, santuy, dan gampang lo cerna. Plus, biar lo makin relatable, kita tambahin analogi kehidupan yang mungkin lo alami sehari-hari. Yuk, gaskeun, bro!

Apa Itu Rekursi? Gampangnya, Ini Kayak Ngulang Lagi Tapi Ada Tujuan

Lo tau kan, rekursi itu sering banget diomongin programmer sebagai "fungsi yang manggil dirinya sendiri." Tapi jangan takut dulu, bro, ini bukan semacam lingkaran setan nggak berujung yang bikin lo stuck kayak cinta bertepuk sebelah tangan. Rekursi itu sebenernya indah kalau lo ngerti cara mainnya.

Coba bayangin ini: lo lagi di labirin, tapi lo punya trik ninja. Tiap lo mentok di satu jalan, lo bisa balik ke jalan sebelumnya dan coba jalur lain. Pelan-pelan, lo akhirnya nemu jalan keluar. Itu dia rekursi, bro! Lo pecahin masalah besar jadi potongan kecil, terus lo selesain satu-satu sampe kelar. Filosofi Stoikismenya? Stoik ngajarin lo buat fokus ke apa yang lo bisa kontrol sekarang. Masalah gede? Pecah jadi langkah kecil. Jangan buru-buru, bro, nikmatin prosesnya.

Rekursi Dalam Koding: Contoh Simpel yang Bikin Lo Senyum Tipis. Gue tau, teori aja nggak cukup. Lo butuh contoh nyata. Oke, gue kasih nih:

Hitung Faktorial!

Lo tau faktorial kan? Itu angka yang dikalikan sama semua angka di bawahnya. Misalnya, 5 faktorial = 5 x 4 x 3 x 2 x 1. Nah, pake rekursi, ini bisa ditulis kayak gini:

def hitung_faktorial(n):
    if n == 0:  # Basis kasus: kondisi berhenti
        return 1
    else:
        return n * hitung_faktorial(n - 1)  # Rekursi manggil dirinya sendiri


# Tes
print(hitung_faktorial(5))  # Output: 120

Di sini, fungsi hitung_faktorial manggil dirinya sendiri sampe ketemu kondisi berhenti, yaitu n == 0. Simple, kan? Ini kayak lo fokusin tenaga lo ke satu langkah kecil dulu, terus maju perlahan sampe selesai.

Baca Juga

 

Filosofi Stoikisme: Rekursi Ala Bijak Banget

Nah, bro, ini menariknya. Filosofi Stoikisme ngajarin kita buat nggak overthinking. Marcus Aurelius, salah satu filsuf Stoik paling chill, bilang, “Hidup itu tentang apa yang lo bisa kontrol. Kalau nggak bisa lo kontrol, ya udah, santai aja.”

Sama kayak rekursi, bro. Lo fokusin langkah kecil yang bisa lo kontrol sekarang. Misalnya, kalau lo lagi ngoding pohon (tree) dan mau cari elemen tertentu, lo nggak perlu panik liat seluruh pohon. Fokus aja ke satu cabang dulu.

Contoh Koding Pohon Pakai Rekursi:

class Node:
    def __init__(self, data):
        self.data = data
        self.kiri = None
        self.kanan = None


def cari_elemen(node, target):
    if node is None:  # Basis kasus: kalau nggak ada node lagi
        return False
    if node.data == target:  # Ketemu target
        return True
    # Rekursi buat nyari di cabang kiri atau kanan
    return cari_elemen(node.kiri, target) or cari_elemen(node.kanan, target)


# Tes
root = Node(10)
root.kiri = Node(5)
root.kanan = Node(20)


print(cari_elemen(root, 20))  # Output: True
print(cari_elemen(root, 15))  # Output: False

Gampang kan? Lo nggak perlu langsung tau semua jalur di pohon. Lo fokus satu cabang dulu, terus lanjut ke cabang lain. Stoik banget, bro!

 

Visualisasi Rekursi: Tangga Spiral Tak Berujung (Tapi Ada Akhirnya)

Coba lo bayangin tangga spiral yang keliatannya nggak ada ujungnya. Tiap langkah adalah satu proses kecil dari rekursi. Kalau lo terus maju, lama-lama lo bakal sampai ujung tangga itu.

Rekursi ngajarin lo buat jangan ngeliat semuanya sekaligus. Fokus aja sama langkah yang lagi lo injek sekarang. Marcus Aurelius juga pernah bilang, “Hari ini lo cukup fokus ngelakuin tugas lo sekarang. Jangan mikir terlalu jauh.”

 

Kesalahan Fatal Rekursi: Infinite Recursion!

Tapi, bro, rekursi juga ada jebakannya. Kalau lo nggak hati-hati, lo bisa terjebak dalam "infinite recursion" alias fungsi yang nggak pernah berhenti manggil dirinya sendiri. Ini kayak lo overthinking soal masalah yang nggak penting-penting amat, sampe akhirnya lo sendiri yang kejebak.

Contoh koding infinite recursion:

def salah_rekursi(n):
    return n + salah_rekursi(n - 1)  # Nggak ada kondisi berhenti!


# Error: maximum recursion depth exceeded
print(salah_rekursi(5))


Solusinya? Tambahin basis kasus buat kondisi berhenti:


def aman_rekursi(n):
    if n == 0:  # Basis kasus
        return 0
    return n + aman_rekursi(n - 1)


# Tes
print(aman_rekursi(5))  # Output: 15

Hidup juga gitu, bro. Jangan lupa buat berhenti sejenak, refleksi, dan jangan terlalu keras sama diri lo sendiri.

 

Rekursi vs Iterasi: Mana yang Lebih Stoik?

Kadang lo mikir, “Bro, kenapa nggak pake iterasi aja? Simpler kan?” Betul, iterasi lebih simple di beberapa kasus. Tapi rekursi punya keindahan tersendiri, bro. Kayak meditasi, rekursi ngajarin lo buat fokus pada proses. Iterasi itu kayak ngegym buat otot, rekursi itu ngegym buat otak.

Misalnya, lo mau hitung faktorial pakai iterasi:

def faktorial_iterasi(n):
    hasil = 1
    for i in range(1, n + 1):
        hasil *= i
    return hasil


print(faktorial_iterasi(5))  # Output: 120

Ini valid banget, tapi nggak ada "zen moment" kayak pas lo ngoding rekursi, bro.

 

Rekursi dan Hidup Kita

Hidup itu sering banget kayak rekursi, bro. Kadang lo nemu masalah gede, terus bingung mau mulai dari mana. Tapi rekursi ngajarin lo buat fokus ke langkah kecil dulu.

Misalnya, lo mau jadi programmer top. Jangan buru-buru mikir gimana caranya bikin AI kayak di film-film. Mulai aja dari belajar dasar, kayak Python, SQL, atau struktur data.

Kayak Naruto waktu kecil: dia nggak langsung jadi Hokage. Dia mulai dari latihan Rasengan, kontrol chakra, belajar jurus-jurus kecil, sampe akhirnya jadi ninja legend.

 

Kesimpulan: Rekursi dan Stoikisme, Kombinasi Maut

Bro, rekursi itu lebih dari sekadar konsep koding. Dia ngajarin lo filosofi hidup yang dalem banget. Konsep rekursi kalau dikaitin sama filosofi Stoikisme, ngajarin lo buat sabar, fokus ke langkah kecil, dan nggak panik sama masalah besar.

Kalau lo bisa pahamin rekursi, lo nggak cuma jadi programmer yang lebih jago, tapi juga jadi manusia yang lebih chill dan bijak. Jadi, ayo gas terus belajar rekursi, karena di balik tiap fungsi rekursif ada pelajaran hidup yang bikin lo makin keren!

Series: Programming And Coding
  1. Skill-Skill Yang Perlu Dimiliki Programer
  2. Sejarah Terciptanya Bahasa Pemrograman Java
  3. 4 Manfaat Coding Untuk Anak
  4. 4 Roadmap Untuk Jadi Programer
  5. Macam Profesi IT Paling Dicari Tahun 2024
  6. Skill-Skill Yang Perlu Dipelajari Insinyur AI
  7. Rekomendasi 4 Aplikasi Coding Via Komputer
  8. Review Aplikasi Coding Notepad++
  9. Revolutionize Code Generation with programming-helper/generate-function
  10. 4 Contoh Koding Untuk Website Bisnis Online
  11. Rekomendasi 4 Tool IDE Untuk Pengembangan Web
  12. 4 Jobdesk Utama Seorang Front End Developer
  13. Memahami Jenis Error yang Sering Terjadi Saat Koding
  14. Cara Install serta Setup Unity Engine di Mac dengan Baik dan Benar
  15. Skill-Skill Yang Harus Dikuasai Back End Developer
  16. Skill Yang Dipelajari Seorang Front End Developer
  17. Tugas-tugas Yang Di Emban Back End Developer
  18. Top 4 Bahasa Pemrograman Untuk Membuat Kecerdasan Buatan
  19. 4 Alasan Javascript Perlu Dipelajari Programmer
  20. 4 Tantangan Yang Harus Dihadapi Programmer
  21. 4 Alternatif AI Coding Selain ChatGPT
  22. 4 Bahasa Pemrograman Tersulit Dipelajari
  23. Menguak Teknologi di Balik Speech Recognition: Bagaimana Mesin Memahami Ucapan
  24. Coding 101 : Sejarah Perkembangan Phyton
  25. Serba-serbi Bahasa Pemrograman C
  26. 5 Manfaat Test dan Debugging Saat Membuat Aplikasi
  27. 6 Tips Memilih Laptop Untuk Keperluan Coding
  28. 6 Alasan Kenapa Linux Banyak Digunakan Untuk Coding
  29. 6 Ciri Kamu Mengalami Overwhelmed saat Belajar Bahasa Pemrograman
  30. 5 Perbedaan Call By Reference dan Call By Value dalam Pemrograman
  31. Tutorial Persiapan Pemrograman C Di Linux
  32. Memahami Struktur Dasar dan Aturan Penulisan Program C
  33. Belajar Pemrograman C : Mengenal Fungsi Input dan Output pada C
  34. Belajar Pemrograman C #05: Mengenal Variabel, Tipe Data, Dan Konstanta
  35. 6 Bahasa Coding Yang Cocok Untuk Pengembangan Aplikasi Mobile
  36. 6 Manfaat Coding HTML dalam Dunia IT
  37. 6 Manfaat Belajar Coding C Untuk Programmer Pemula
  38. Mengenal Lima Tipe Data yang Umum Digunakan dalam Pemrograman
  39. 6 Tips Coding Laravel Yang Belum Diketahui Banyak Orang
  40. 6 Tips dan Trik Coding Java untuk Pengembang Baru
  41. 5 Teknik Pengoptimalan Kode C untuk Performa Maksimal
  42. 6 Tantangan Pemrograman C yang Dapat Mengasah Keterampilan Anda
  43. 7 Pustaka Laravel yang Membantu Mempercepat Pengembangan Aplikasi
  44. 6 Tips Coding HTML yang Jarang Diketahui Orang
  45. 7 Perbedaan Utama Antara C dan C++ yang Harus Anda Ketahui
  46. 5 Proyek Sederhana untuk Menguasai Bahasa Pemrograman C
  47. 6 Contoh Operator Pada Bahasa Pemrograman C
  48. 6 Bentuk Blok Percabangan Pada Pemrograman C
  49. 6 Cara Proyek Yang Bisa Dibuat Sebagai Portofolio Coding
  50. 6 Tips Efektif Belajar Bahasa Pemrograman Secara Otodidak
  51. Mengenal Tipe Data Enum pada C
  52. 5 Jenis Fungsi dalam Bahasa C yang Wajib Kamu Tahu
  53. Mengenal Struktur Data Array pada C
  54. 6 Alasan Pentingnya Membuat Portofolio Coding Bagi Programmer
  55. 4 Jenis Blok Perulangan Pada Bahasa Pemrograman C
  56. 6 Perbedaan Front End dan Back End Programmer
  57. 6 Platform Untuk Membagikan Portofolio Coding Bagi Programmer
  58. 7 Contoh Coding Sederhana dengan SQL untuk Mengelola Database
  59. 6 Kegunaan Bahasa Pemrograman Git yang Perlu Diketahui
  60. 7 Perintah Git yang Wajib Diketahui Setiap Developer
  61. Tutorial Git 1 : Pengenalan
  62. Tutorial Git 2 : Installasi
  63. Tutorial Git #3: Simpan Perubahan Revisi dengan Git Commit
  64. 5 Alasan Programmer Harus Selalu Update Kemampuan Coding
  65. 6 Jenis Operator Pada Pemrograman C
  66. 4 Bentuk Blok Perulangan Pada Pemrograman C
  67. Tutorial Membuat Sistem Notifikasi dengan Redistribusi Pub/Sub di Golang
  68. 6 Tips Memulai Karier Sebagai Junior Programmer
  69. 6 Proyek Open-Source yang Dibangun dengan Ruby
  70. 6 Fakta Menarik Bahasa Pemrograman Ruby
  71. 6 Keterkaitan Bahasa Pemrograman dan Ilmu Matematika
  72. Rekomendasi 5 Game Gratis Untuk Belajar Coding
  73. 6 Jasa Freelance Yang Bisa Ditawarkan Programmer
  74. Tutorial Git #4: Melihat Catatan Log Revisi
  75. Tutorial Git #5: Melihat Perbandingan Revisi Dengan Git Diff
  76. Tutorial Git #6: Perintah untuk Membatalkan Revisi
  77. Tutorial Git #7: Menggunakan Percabangan Untuk Mencegah Konflik
  78. 6 Tools yang Paling Efektif Saat Digunakan Bersama Jenkins
  79. 6 Paket NPM Paling Populer untuk Pengembangan Node.js
  80. Perbandingan: Otodidak VS Bootcamp dalam Belajar Coding
  81. 5 Langkah Mudah Memulai Pemrograman SQL bagi Pemula Data Science
  82. Kenapa Belajar Coding Meningkatkan Kemampuan Problem Solving
  83. Tutorial Git #8: Perbedaan Git Checkout, Git Reset, Dan Git Revert
  84. Tutorial Git #9: Bekerja dengan Remote Repositori
  85. Pentingnya GitHub untuk Para Pembuat Program
  86. Berapa Gaji Programmer di Indonesia?
  87. Istilah-Istilah Bahasa Pemrograman yang Perlu Diketahui Pemula
  88. Cara Berkontribusi di Proyek Open Source
  89. 6 Manfaat Gabung Komunitas Coding Bagi Programmer Pemula
  90. 6 Perintah Git Lanjutan untuk Developer Berpengalaman
  91. Indikasi Menjadi Programmer Hebat: Kunci dan Ciri-Ciri yang Perlu Dikembangkan
  92. Perbedaan Pass by Value dan Pass by Reference di C: 5 Hal yang Harus Dipahami
  93. Memahami Union dalam C++: Pengertian, Aturan, dan Contoh Penerapannya
  94. 3 Komponen Kunci dalam Routing Aplikasi Web: Routes, Router, dan Prosesnya
  95. 5 Rekomendasi API untuk Pengembangan Aplikasi E-Commerce
  96. 5 Jenis API yang Harus Diketahui Developer: REST, SOAP, dan Lainnya
  97. Testing dan Debugging: Keterampilan Penting untuk Setiap Programmer Profesional
  98. 5 Rekomendasi Tools SQL Editor Terbaik untuk Programmer: Versi Lengkap dan Mendalam
  99. Tutorial GIT 11 : Bagaimana Cara Berkontribusi Di Project Open Source Via GIT
  100. Panduan Lengkap Pakai Git di Visual Studio Code: Gampang Banget, Bos!
  101. 6 Trik Jahil Programmer Saat Ngoding: Bikin Coding Jadi Seru (Tapi Tetap Produktif)
  102. 5 Tips Memilih Mentor Programmer yang Berkualitas: Jangan Sampai Salah Pilih, Bro!
  103. Aspek-Aspek Coding untuk Peningkatan User Interface (UI)
  104. Mau Jadi Jagoan Data Science? Yuk, Kenalan Sama NumPy: Panduan Gaul dan Lengkap Buat Pemula!
  105. Tutorial NumPy Untuk Operasi Data Science
  106. Belajar C++ #01: Pengenalan Bahasa C++ untuk Pemula
  107. Belajar C++ #02: Persiapan Belajar C++ di Linux
  108. 6 Rekomendasi Compiler Terbaik untuk Coding C++: Biar Ngoding Makin Ganteng dan Lancar Jaya
  109. Cara Install NumPy di Berbagai Platform
  110. Hubungan Belajar Coding dan Critical Thinking: Debug Hidupmu, Jadi Hacker Otakmu!
  111. Tipe-Tipe Programmer Berdasarkan Ketahanan Mental: Si Rage Quitter vs. Si Tenang Walau Error
  112. Belajar Pemrograman C #14: Mengenal Tipe Data String di C – Jadi Jago Coding Tanpa Baper!
  113. Belajar Pointer di C: Pointer itu Teman, Bukan Beban!
  114. Belajar Sintaks Dasar C++: Ngoding Gaya Santuy tapi Tetap Sakti
  115. Tips Tambahan Belajar Sintaks C++
  116. Belajar C : Fungsi untuk Alokasi Memori Secara Dinamis (Versi Santai & Lebih Paham)
  117. Tutorial NumPy untuk Operasi Data Science: Optimasi Penyimpanan dengan Data Types
  118. Jenis-Jenis Struktur Data dan Penggunaannya: Panduan Detail dan Kocak untuk Anak Muda
  119. Tutorial Membuat Sistem Notifikasi Redis Pub/Sub di Golang: Panduan Lengkap yang Mudah Dipahami
  120. 6 Alasan Kenapa Fungsi Input dan Output di C++ Itu Wajib Dikuasai (Lengkap dengan Contoh Kodingan dan Celoteh Serius-Nggak-Serius)
  121. 6 Trik Pakai printf() dan scanf() untuk Output dan Input yang Lebih Fleksibel
  122. Belajar C++ #04: Kupas Tuntas Fungsi Input dan Output pada C++ dengan Gaya Santai Biar Tetap Waras
  123. Debugging dan Error Handling: Rahasia di Balik Kode yang Sempurna
  124. Membongkar Kecurangan Website Judi Online dari Sisi Coding
  125. Sejarah Terciptanya Rust: Bahasa Pemrograman Idola Baru Developer Dunia
  126. Coding 101: Bug Memori: Masalah Kecil yang Bisa Bikin Program Crash!
  127. Hal-hal Yang Perlu Lo Lakukan Jika Ingin Membuat Bahasa Pemrograman Baru
  128. Rahasia Bikin Ruby on Rails Lebih Keren: Yuk, Kenalan Sama ViewComponent!
  129. Mengenal Jupyter Notebook: Tool Sakti Biar Coding Lo Makin Kece
  130. Konsep-Konsep SQL Jika Di Analogikan Dengan Anime Naruto
  131. 7 Kode Etik Programmer: Panduan Gaul Biar Jadi Coder Keren Tanpa Drama
  132. Programmer 101 :Rekursi dan Filosofi Stoikisme: Koding yang Bikin Lo Bijak ala Hokage
  133. Coding 101: Konsep Traverse Binary Tree - Jalan-Jalan di Pohon Biner dengan Gaya Santai
  134. Tutorial CSS: Menggunakan Float untuk Membuat Layout yang Fleksibel
  135. 10 Tips Wawancara Kerja Untuk Profesi Programmer
  136. Serunya Dunia Coding, Dibumbui Jokes Bapak-Bapak  yang Bikin Ngakak!
  137. Top 6 Framework Terpopuler untuk Programmer: Pilih Senjatamu Sebelum Terjun ke Medan Perang Coding!
  138. Coding 101: Contoh Penerapan Looping
  139. Tutorial Buat Shadow Dengan CSS: Bikin Website Lo Makin Glow Up, Kayak K-pop Idol!
  140. 6 Situs Coding Challenge Terbaik: Jalan Pintas Jadi Programmer Sultan
  141. 5 Font Terbaik Untuk Programmer: Pilih yang Bener Biar Ngoding Tetap Santuy dan Anti Sakit Mata
  142. Mengenal Metodologi Software Testing: Panduan Gaul Buat Lo yang Mau Jadi Programmer Kece
  143. Coding 101: Lebih Dalam Tentang Deployment: Nggak Cuma Ngoding, Ini Kayak Pameran Seni Digital Lo, Bro!"
  144. 7 Shortcut Keyboard yang Bakal Hemat Waktu Ngoding Lo
  145. Apa Itu Clean Code dan Kenapa Itu Penting buat Karir Programmer Lo?
  146. 7 Trend Coding 2025 yang Bakal Bikin Programmer Makin Keren
  147. 3 Cara Menjalankan Virtual Machine di Ubuntu untuk Pemula yang Pengen Kelihatan Jagoan!
  148. Paham Query SQL Lebih Dalam! Yuk, Ngulik Tipe-Tipe Query Di SQL dengan Gaya Gaul yang Bikin Kamu Paham Banget!
  149. Apakah Bahasa C Masih Worth It di Tahun 2025?
  150. Dilema Programmer: Pilih Front-End atau Back-End? Ini Cara Lo Menentukannya
  151. Rekomendasi 6 Paket Sublime Text: Wujudkan Kode Jadi Karya Seni Digital
  152. 10 Pertanyaan Wawancara Programmer dan Cara Jawabnya Biar Nggak Salting
  153. 5 Bahasa Pemrograman yang Mungkin Bakal Tinggal Kenangan di 2030
  154. Kumpulan Istilah Populer dalam Coding yang Wajib Diketahui
  155. Menghilangkan Semua Huruf Vokal dengan JavaScript: Tutorial Santai dan Kocak Buat Pemula
  156. 6 Trik Kreatif Menggunakan Data Attribute dengan CSS
  157. Mengenal 4 Jenis API  dan Perbedaannya: Panduan Santai untuk Awam
  158. 10 Proyek Coding yang Nggak Bisa Lo Kerjain Sendiri, Bro!
  159. Panduan Membuat Portofolio Programmer: Biar Codingan Lo Dilirik Rekruter!
  160. Belajar Node.js : Mengupas Tuntas Modul HTTP (Versi Nyeleneh, Tapi Serius Bikin Ngerti)
  161. Cara Menggunakan Modul dalam Aplikasi Node.js
  162. Mengupas Urutan Eksekusi SELECT Query: Filosofi Klausa dalam Dunia Database
  163. Cara Mengubah SVG Path dengan CSS: Panduan Lengkap Buat Lo yang Pengen Jadi Dewa Desain!
  164. Tutorial Coding: Bikin Kartu Keren Pakai Tailwind CSS dengan Efek Zoom Gambar!
Published on March 18, 2025
Last updated on April 21, 2025

If you like this post and want to support us, you can support us via buymeacoffee or trakteer.