Rahasia Bikin Ruby on Rails Lebih Keren: Yuk, Kenalan Sama ViewComponent!

Rahasia Bikin Ruby on Rails Lebih Keren: Yuk, Kenalan Sama ViewComponent!

id10 min read • 361 views

Rahasia Bikin Ruby on Rails Lebih Keren: Yuk, Kenalan Sama ViewComponent!

Rahasia Bikin Ruby on Rails Lebih Keren: Yuk, Kenalan Sama ViewComponent!

Hey Sobat Koding!

Lo anak Ruby on Rails? Pernah ngalamin file tampilan (.erb) lo jadi panjang banget, sampe bikin mata lo perih dan kepala pening? Kalau iya, lo nggak sendirian, bro. Rails memang framework yang powerfull buat bikin aplikasi web, tapi bagian View-nya sering jadi PR besar. Untungnya, ada ViewComponent, si penyelamat yang bakal bikin Rails lo lebih rapi, modular, dan gampang di-maintain.

Artikel ini bakal ngupas tuntas tentang Rahasia Bikin Ruby on Rails tampil lebih elegan pakai ViewComponent. Jadi, siap-siap belajar sambil ngakak, ya. Yuk, mulai!

Apa Itu ViewComponent?

Pertama-tama, kita harus kenalan dulu nih sama ViewComponent. Framework kecil ini adalah bagian dari Rails yang dirancang buat membantu developer bikin tampilan (View) yang lebih modular dan reusable. Dengan ViewComponent, lo bisa "bungkus" elemen tampilan jadi komponen kecil yang gampang dipake ulang dan diatur logikanya.

Gampangnya, kalau Rails itu semacam dapur besar buat masak, ViewComponent ini kayak kotak makan yang ngebantu lo ngerapihin makanan lo. Nggak ada lagi saus yang beleber ke mana-mana atau bahan yang ketuker!

Baca Juga

 

Kenapa Harus Pakai ViewComponent?

Mungkin lo mikir: "Kenapa gue harus repot-repot pakai ViewComponent? Partial Rails kan udah cukup?"

Nah, tenang, bro. Gue jelasin alasannya:

  1. File .erb Lo Jadi Lebih Rapi

Lo pasti tahu kan gimana pusingnya buka file View yang panjang banget? Dengan ViewComponent, lo bisa pecah elemen-elemen tampilan jadi file kecil yang lebih terstruktur.

  1. Bisa Dipake Ulang (Reusable)

Bayangin lo bikin tombol keren yang harus muncul di banyak halaman. Kalau pakai ViewComponent, lo cuma bikin sekali, terus tinggal panggil di mana aja. Nggak perlu copy-paste kode, bro!

  1. Lebih Mudah Di-Maintain

Kalau ada perubahan desain atau bug, lo cuma perlu edit komponen itu aja. Nggak perlu ribet cari di file View yang mungkin panjangnya udah kayak novel fantasi.

  1. Test-Ready Banget

Suka kesel nggak sih kalau tampilan lo berubah nggak sesuai ekspektasi? Nah, ViewComponent bikin lo bisa ngetes komponen tampilan lo pake unit test. Jadi lebih aman, kan?

 

Langkah-Langkah Pakai ViewComponent

Udah nggak sabar nyobain? Oke, berikut ini step-by-step Rahasia Bikin Ruby on Rails tampil lebih profesional pakai ViewComponent:

Step 1: Install Dulu, Bos!

Pertama, tambahin gem ViewComponent ke project Rails lo. Buka file Gemfile lo, terus tambahin baris ini:

gem 'view_component'

Jangan lupa jalanin perintah ini di terminal:

bundle install

Beres? Sip, mari lanjut!

 

Step 2: Generate Komponen Baru

Misal lo pengen bikin komponen tombol yang bakal sering dipake di aplikasi lo. Ketik perintah ini di terminal:

rails generate component Button

Ini bakal otomatis bikin dua file:

  1. app/components/button_component.rb

Di sinilah lo bakal tulis logika buat komponen lo.

  1. app/components/button_component.html.erb

File ini buat ngehandle tampilan HTML dari komponen lo.

 

Step 3: Tambahin Logika Komponen

Buka file button_component.rb. Di sini, lo bisa tambahin parameter apa aja yang lo butuhin buat komponen tombol lo. Contoh:

class ButtonComponent < ViewComponent::Base 

 def initialize(label:, url:) 
    @label = label 
    @url = url 
  end 
end

Artinya, tombol ini bakal butuh dua parameter: label (teks di tombol) dan url (alamat yang dituju tombol).

 

Step 4: Tambahin Tampilan HTML-nya

Sekarang, buka file button_component.html.erb. Isi file ini dengan kode HTML tombol lo:

<a href="<%= @url %>" class="btn btn-primary"> 
  <%= @label %> 
</a>

Udah mulai keliatan bentuknya, kan?

 

Step 5: Panggil Komponen di File View

Sekarang lo bisa panggil komponen tombol lo di file View Rails mana aja. Contoh:

<%= render(ButtonComponent.new(label: "Klik Gue", url: "https://example.com")) %>

Voila! Tombol lo tampil cantik dan siap digunakan.

 

Studi Kasus: Daftar Produk

Biar lebih kebayang manfaat ViewComponent, yuk kita pake studi kasus sederhana.

Masalah:

Lo punya halaman e-commerce yang isinya daftar produk. Tiap produk punya:

Nama


Gambar


Harga


Tombol "Beli Sekarang"

Biasanya, kode ini bakal lo tulis langsung di file View utama (index.html.erb). Tapi kalau ada 50 produk? File lo bisa jadi panjang banget dan sulit di-maintain.

 

Solusi dengan ViewComponent:

Lo bisa bikin komponen ProductCardComponent yang ngehandle tampilan tiap produk. Jadi, file utama lo cuma tinggal panggil komponennya:

<%= render(ProductCardComponent.new(product: product)) %>

Rapi banget, kan?

 

Tips Jago Pakai ViewComponent

Kalau lo pengen jadi master Rails dengan Rahasia Bikin Ruby on Rails yang lebih elegan, coba beberapa tips ini:

  1. Mulai dari Komponen Kecil

Jangan langsung bikin seluruh halaman jadi komponen, karena itu bakal bikin lo tambah mumet. Mulai aja dari elemen kecil kayak tombol, header, atau footer. Misalnya, lo bikin tombol dulu. Kalau udah paham, baru coba bikin komponen yang lebih kompleks kayak card produk atau form pencarian.

  1. Pakai Testing

ViewComponent udah support testing bawaan Rails. Lo bisa ngetes komponen lo tanpa takut ada tampilan yang rusak gara-gara update kode. Misalnya, tes apakah label tombol lo muncul beneran atau enggak. Dengan testing, hidup lo bakal lebih tenang saat deploy aplikasi.

  1. Ikutin Konvensi Nama

Ini penting banget, bro! Supaya gampang dicari dan nggak bikin tim lo kebingungan, pastikan nama file sama nama kelas komponennya konsisten. Misalnya, kalau kelasnya ButtonComponent, nama file-nya juga harus button_component.rb. Jangan sampai ada nama file yang beda-beda, nanti malah lo sendiri yang bingung.

  1. Manfaatkan Framework CSS

Tampilan yang keren adalah separuh dari kesuksesan aplikasi lo. Lo bisa manfaatin framework CSS kayak Bootstrap, Tailwind, atau Bulma buat bikin desain lebih kece. Dengan framework ini, komponen lo nggak cuma fungsional, tapi juga enak dilihat. Plus, lo bisa hemat waktu daripada bikin CSS dari nol.

  1. Modular dan DRY (Don't Repeat Yourself)

Jangan takut buat pecah elemen besar jadi komponen kecil yang reusable. Kalau ada pola tampilan yang sering dipakai, bungkus aja jadi komponen. Ini bikin kode lo lebih efisien, gampang di-maintain, dan hemat waktu. Misalnya, kalau lo sering pakai card produk dengan gaya yang sama, bikin komponen ProductCardComponent.

  1. Dokumentasikan Komponen Lo

Jangan cuma bikin komponen terus ditinggalin gitu aja. Dokumentasiin apa aja parameter yang dibutuhkan dan cara pakenya. Ini penting banget kalau lo kerja di tim. Dengan dokumentasi yang jelas, semua orang bisa pake komponen lo tanpa kebingungan.

  1. Gunakan Slot

Kalau lo pake ViewComponent, manfaatin fitur slot buat bikin komponen yang lebih fleksibel. Misalnya, lo bisa bikin ModalComponent dengan slot buat header, body, dan footer. Jadi, lo nggak perlu bikin ulang komponen baru kalau strukturnya mirip.

Dengan tips-tips ini, lo nggak cuma bikin Rails project lo lebih rapi, tapi juga lebih siap buat bertarung di dunia koding profesional. Rahasia Bikin Ruby on Rails makin kece ada di tangan lo, Sob!

 

Penutup

Membuat tampilan Rails yang rapi dan modular itu penting banget, bro. Dengan ViewComponent, lo nggak cuma bikin kode lebih gampang dibaca, tapi juga lebih fleksibel buat di-maintain. Rahasia Bikin Ruby on Rails tampil lebih profesional ada di tangan lo sekarang!

Jadi, tunggu apa lagi? Cobain ViewComponent di project Rails lo, dan rasakan perbedaan besar dalam workflow lo. Siapa tahu, Rails project lo bakal jadi inspirasi buat banyak developer lain. Tetap semangat, bro! Dunia coding ada di tangan lo.

Selamat Mencoba!

Series: Programming And Coding
  1. Skill-Skill Yang Perlu Dimiliki Programer
  2. Sejarah Terciptanya Bahasa Pemrograman Java
  3. 4 Manfaat Coding Untuk Anak
  4. 4 Roadmap Untuk Jadi Programer
  5. Macam Profesi IT Paling Dicari Tahun 2024
  6. Skill-Skill Yang Perlu Dipelajari Insinyur AI
  7. Rekomendasi 4 Aplikasi Coding Via Komputer
  8. Review Aplikasi Coding Notepad++
  9. Revolutionize Code Generation with programming-helper/generate-function
  10. 4 Contoh Koding Untuk Website Bisnis Online
  11. Rekomendasi 4 Tool IDE Untuk Pengembangan Web
  12. 4 Jobdesk Utama Seorang Front End Developer
  13. Memahami Jenis Error yang Sering Terjadi Saat Koding
  14. Cara Install serta Setup Unity Engine di Mac dengan Baik dan Benar
  15. Skill-Skill Yang Harus Dikuasai Back End Developer
  16. Skill Yang Dipelajari Seorang Front End Developer
  17. Tugas-tugas Yang Di Emban Back End Developer
  18. Top 4 Bahasa Pemrograman Untuk Membuat Kecerdasan Buatan
  19. 4 Alasan Javascript Perlu Dipelajari Programmer
  20. 4 Tantangan Yang Harus Dihadapi Programmer
  21. 4 Alternatif AI Coding Selain ChatGPT
  22. 4 Bahasa Pemrograman Tersulit Dipelajari
  23. Menguak Teknologi di Balik Speech Recognition: Bagaimana Mesin Memahami Ucapan
  24. Coding 101 : Sejarah Perkembangan Phyton
  25. Serba-serbi Bahasa Pemrograman C
  26. 5 Manfaat Test dan Debugging Saat Membuat Aplikasi
  27. 6 Tips Memilih Laptop Untuk Keperluan Coding
  28. 6 Alasan Kenapa Linux Banyak Digunakan Untuk Coding
  29. 6 Ciri Kamu Mengalami Overwhelmed saat Belajar Bahasa Pemrograman
  30. 5 Perbedaan Call By Reference dan Call By Value dalam Pemrograman
  31. Tutorial Persiapan Pemrograman C Di Linux
  32. Memahami Struktur Dasar dan Aturan Penulisan Program C
  33. Belajar Pemrograman C : Mengenal Fungsi Input dan Output pada C
  34. Belajar Pemrograman C #05: Mengenal Variabel, Tipe Data, Dan Konstanta
  35. 6 Bahasa Coding Yang Cocok Untuk Pengembangan Aplikasi Mobile
  36. 6 Manfaat Coding HTML dalam Dunia IT
  37. 6 Manfaat Belajar Coding C Untuk Programmer Pemula
  38. Mengenal Lima Tipe Data yang Umum Digunakan dalam Pemrograman
  39. 6 Tips Coding Laravel Yang Belum Diketahui Banyak Orang
  40. 6 Tips dan Trik Coding Java untuk Pengembang Baru
  41. 5 Teknik Pengoptimalan Kode C untuk Performa Maksimal
  42. 6 Tantangan Pemrograman C yang Dapat Mengasah Keterampilan Anda
  43. 7 Pustaka Laravel yang Membantu Mempercepat Pengembangan Aplikasi
  44. 6 Tips Coding HTML yang Jarang Diketahui Orang
  45. 7 Perbedaan Utama Antara C dan C++ yang Harus Anda Ketahui
  46. 5 Proyek Sederhana untuk Menguasai Bahasa Pemrograman C
  47. 6 Contoh Operator Pada Bahasa Pemrograman C
  48. 6 Bentuk Blok Percabangan Pada Pemrograman C
  49. 6 Cara Proyek Yang Bisa Dibuat Sebagai Portofolio Coding
  50. 6 Tips Efektif Belajar Bahasa Pemrograman Secara Otodidak
  51. Mengenal Tipe Data Enum pada C
  52. 5 Jenis Fungsi dalam Bahasa C yang Wajib Kamu Tahu
  53. Mengenal Struktur Data Array pada C
  54. 6 Alasan Pentingnya Membuat Portofolio Coding Bagi Programmer
  55. 4 Jenis Blok Perulangan Pada Bahasa Pemrograman C
  56. 6 Perbedaan Front End dan Back End Programmer
  57. 6 Platform Untuk Membagikan Portofolio Coding Bagi Programmer
  58. 7 Contoh Coding Sederhana dengan SQL untuk Mengelola Database
  59. 6 Kegunaan Bahasa Pemrograman Git yang Perlu Diketahui
  60. 7 Perintah Git yang Wajib Diketahui Setiap Developer
  61. Tutorial Git 1 : Pengenalan
  62. Tutorial Git 2 : Installasi
  63. Tutorial Git #3: Simpan Perubahan Revisi dengan Git Commit
  64. 5 Alasan Programmer Harus Selalu Update Kemampuan Coding
  65. 6 Jenis Operator Pada Pemrograman C
  66. 4 Bentuk Blok Perulangan Pada Pemrograman C
  67. Tutorial Membuat Sistem Notifikasi dengan Redistribusi Pub/Sub di Golang
  68. 6 Tips Memulai Karier Sebagai Junior Programmer
  69. 6 Proyek Open-Source yang Dibangun dengan Ruby
  70. 6 Fakta Menarik Bahasa Pemrograman Ruby
  71. 6 Keterkaitan Bahasa Pemrograman dan Ilmu Matematika
  72. Rekomendasi 5 Game Gratis Untuk Belajar Coding
  73. 6 Jasa Freelance Yang Bisa Ditawarkan Programmer
  74. Tutorial Git #4: Melihat Catatan Log Revisi
  75. Tutorial Git #5: Melihat Perbandingan Revisi Dengan Git Diff
  76. Tutorial Git #6: Perintah untuk Membatalkan Revisi
  77. Tutorial Git #7: Menggunakan Percabangan Untuk Mencegah Konflik
  78. 6 Tools yang Paling Efektif Saat Digunakan Bersama Jenkins
  79. 6 Paket NPM Paling Populer untuk Pengembangan Node.js
  80. Perbandingan: Otodidak VS Bootcamp dalam Belajar Coding
  81. 5 Langkah Mudah Memulai Pemrograman SQL bagi Pemula Data Science
  82. Kenapa Belajar Coding Meningkatkan Kemampuan Problem Solving
  83. Tutorial Git #8: Perbedaan Git Checkout, Git Reset, Dan Git Revert
  84. Tutorial Git #9: Bekerja dengan Remote Repositori
  85. Pentingnya GitHub untuk Para Pembuat Program
  86. Berapa Gaji Programmer di Indonesia?
  87. Istilah-Istilah Bahasa Pemrograman yang Perlu Diketahui Pemula
  88. Cara Berkontribusi di Proyek Open Source
  89. 6 Manfaat Gabung Komunitas Coding Bagi Programmer Pemula
  90. 6 Perintah Git Lanjutan untuk Developer Berpengalaman
  91. Indikasi Menjadi Programmer Hebat: Kunci dan Ciri-Ciri yang Perlu Dikembangkan
  92. Perbedaan Pass by Value dan Pass by Reference di C: 5 Hal yang Harus Dipahami
  93. Memahami Union dalam C++: Pengertian, Aturan, dan Contoh Penerapannya
  94. 3 Komponen Kunci dalam Routing Aplikasi Web: Routes, Router, dan Prosesnya
  95. 5 Rekomendasi API untuk Pengembangan Aplikasi E-Commerce
  96. 5 Jenis API yang Harus Diketahui Developer: REST, SOAP, dan Lainnya
  97. Testing dan Debugging: Keterampilan Penting untuk Setiap Programmer Profesional
  98. 5 Rekomendasi Tools SQL Editor Terbaik untuk Programmer: Versi Lengkap dan Mendalam
  99. Tutorial GIT 11 : Bagaimana Cara Berkontribusi Di Project Open Source Via GIT
  100. Panduan Lengkap Pakai Git di Visual Studio Code: Gampang Banget, Bos!
  101. 6 Trik Jahil Programmer Saat Ngoding: Bikin Coding Jadi Seru (Tapi Tetap Produktif)
  102. 5 Tips Memilih Mentor Programmer yang Berkualitas: Jangan Sampai Salah Pilih, Bro!
  103. Aspek-Aspek Coding untuk Peningkatan User Interface (UI)
  104. Mau Jadi Jagoan Data Science? Yuk, Kenalan Sama NumPy: Panduan Gaul dan Lengkap Buat Pemula!
  105. Tutorial NumPy Untuk Operasi Data Science
  106. Belajar C++ #01: Pengenalan Bahasa C++ untuk Pemula
  107. Belajar C++ #02: Persiapan Belajar C++ di Linux
  108. 6 Rekomendasi Compiler Terbaik untuk Coding C++: Biar Ngoding Makin Ganteng dan Lancar Jaya
  109. Cara Install NumPy di Berbagai Platform
  110. Hubungan Belajar Coding dan Critical Thinking: Debug Hidupmu, Jadi Hacker Otakmu!
  111. Tipe-Tipe Programmer Berdasarkan Ketahanan Mental: Si Rage Quitter vs. Si Tenang Walau Error
  112. Belajar Pemrograman C #14: Mengenal Tipe Data String di C – Jadi Jago Coding Tanpa Baper!
  113. Belajar Pointer di C: Pointer itu Teman, Bukan Beban!
  114. Belajar Sintaks Dasar C++: Ngoding Gaya Santuy tapi Tetap Sakti
  115. Tips Tambahan Belajar Sintaks C++
  116. Belajar C : Fungsi untuk Alokasi Memori Secara Dinamis (Versi Santai & Lebih Paham)
  117. Tutorial NumPy untuk Operasi Data Science: Optimasi Penyimpanan dengan Data Types
  118. Jenis-Jenis Struktur Data dan Penggunaannya: Panduan Detail dan Kocak untuk Anak Muda
  119. Tutorial Membuat Sistem Notifikasi Redis Pub/Sub di Golang: Panduan Lengkap yang Mudah Dipahami
  120. 6 Alasan Kenapa Fungsi Input dan Output di C++ Itu Wajib Dikuasai (Lengkap dengan Contoh Kodingan dan Celoteh Serius-Nggak-Serius)
  121. 6 Trik Pakai printf() dan scanf() untuk Output dan Input yang Lebih Fleksibel
  122. Belajar C++ #04: Kupas Tuntas Fungsi Input dan Output pada C++ dengan Gaya Santai Biar Tetap Waras
  123. Debugging dan Error Handling: Rahasia di Balik Kode yang Sempurna
  124. Membongkar Kecurangan Website Judi Online dari Sisi Coding
  125. Sejarah Terciptanya Rust: Bahasa Pemrograman Idola Baru Developer Dunia
  126. Coding 101: Bug Memori: Masalah Kecil yang Bisa Bikin Program Crash!
  127. Hal-hal Yang Perlu Lo Lakukan Jika Ingin Membuat Bahasa Pemrograman Baru
  128. Rahasia Bikin Ruby on Rails Lebih Keren: Yuk, Kenalan Sama ViewComponent!
  129. Mengenal Jupyter Notebook: Tool Sakti Biar Coding Lo Makin Kece
  130. Konsep-Konsep SQL Jika Di Analogikan Dengan Anime Naruto
  131. 7 Kode Etik Programmer: Panduan Gaul Biar Jadi Coder Keren Tanpa Drama
  132. Programmer 101 :Rekursi dan Filosofi Stoikisme: Koding yang Bikin Lo Bijak ala Hokage
  133. Coding 101: Konsep Traverse Binary Tree - Jalan-Jalan di Pohon Biner dengan Gaya Santai
  134. Tutorial CSS: Menggunakan Float untuk Membuat Layout yang Fleksibel
  135. 10 Tips Wawancara Kerja Untuk Profesi Programmer
  136. Serunya Dunia Coding, Dibumbui Jokes Bapak-Bapak  yang Bikin Ngakak!
  137. Top 6 Framework Terpopuler untuk Programmer: Pilih Senjatamu Sebelum Terjun ke Medan Perang Coding!
  138. Coding 101: Contoh Penerapan Looping
  139. Tutorial Buat Shadow Dengan CSS: Bikin Website Lo Makin Glow Up, Kayak K-pop Idol!
  140. 6 Situs Coding Challenge Terbaik: Jalan Pintas Jadi Programmer Sultan
  141. 5 Font Terbaik Untuk Programmer: Pilih yang Bener Biar Ngoding Tetap Santuy dan Anti Sakit Mata
  142. Mengenal Metodologi Software Testing: Panduan Gaul Buat Lo yang Mau Jadi Programmer Kece
  143. Coding 101: Lebih Dalam Tentang Deployment: Nggak Cuma Ngoding, Ini Kayak Pameran Seni Digital Lo, Bro!"
  144. 7 Shortcut Keyboard yang Bakal Hemat Waktu Ngoding Lo
  145. Apa Itu Clean Code dan Kenapa Itu Penting buat Karir Programmer Lo?
  146. 7 Trend Coding 2025 yang Bakal Bikin Programmer Makin Keren
  147. 3 Cara Menjalankan Virtual Machine di Ubuntu untuk Pemula yang Pengen Kelihatan Jagoan!
  148. Paham Query SQL Lebih Dalam! Yuk, Ngulik Tipe-Tipe Query Di SQL dengan Gaya Gaul yang Bikin Kamu Paham Banget!
  149. Apakah Bahasa C Masih Worth It di Tahun 2025?
  150. Dilema Programmer: Pilih Front-End atau Back-End? Ini Cara Lo Menentukannya
  151. Rekomendasi 6 Paket Sublime Text: Wujudkan Kode Jadi Karya Seni Digital
  152. 10 Pertanyaan Wawancara Programmer dan Cara Jawabnya Biar Nggak Salting
  153. 5 Bahasa Pemrograman yang Mungkin Bakal Tinggal Kenangan di 2030
  154. Kumpulan Istilah Populer dalam Coding yang Wajib Diketahui
  155. Menghilangkan Semua Huruf Vokal dengan JavaScript: Tutorial Santai dan Kocak Buat Pemula
  156. 6 Trik Kreatif Menggunakan Data Attribute dengan CSS
  157. Mengenal 4 Jenis API  dan Perbedaannya: Panduan Santai untuk Awam
  158. 10 Proyek Coding yang Nggak Bisa Lo Kerjain Sendiri, Bro!
  159. Panduan Membuat Portofolio Programmer: Biar Codingan Lo Dilirik Rekruter!
  160. Belajar Node.js : Mengupas Tuntas Modul HTTP (Versi Nyeleneh, Tapi Serius Bikin Ngerti)
  161. Cara Menggunakan Modul dalam Aplikasi Node.js
  162. Mengupas Urutan Eksekusi SELECT Query: Filosofi Klausa dalam Dunia Database
  163. Cara Mengubah SVG Path dengan CSS: Panduan Lengkap Buat Lo yang Pengen Jadi Dewa Desain!
  164. Tutorial Coding: Bikin Kartu Keren Pakai Tailwind CSS dengan Efek Zoom Gambar!
Published on March 10, 2025
Last updated on April 20, 2025

If you like this post and want to support us, you can support us via buymeacoffee or trakteer.